20100112
SAAT KEKASIH MUHAMMAD MEMINTAKU BERAKAL SEBAGAI SYARAT MENCIUMMU
Oleh: Pizaro
Semalam aku melihat Pelangi,
lebih indah dari pelangi di siang hari.
Warna nya lebih jernih, lekukannya lebih ramping,
Ia bilang datang dari Tanah Suci
Berjalan melambai dari baitul maqdis, Sang Kota Tauhidi
Kilaunya elok, blasteran sidratul muntaha-rabbani.
Yang melukis tegak guratan takbir maknawi
Yang hanya bisa dibaca dengan ejaan tawadhu dari kacamata qolbu
Ku terbuai cinta walau kau tak berkelamin perempuan
Hingga ku dihantam rasa, walau kau tak bisa melahirkan
Aku mencintaimu pelangi di malam hari
Pada Wajah bening air wudhumu
Pada perawakan teduhmu, saat shalat malam berubah menjadi kicauan tangis tersentuh
Pada tubuh semampaimu, saat derajat takwa sampai di ubun-ubun
Haruskah kukatakan?
Bahwa aku mencintaimu apa adanya
Walau Kau sudah punya kekasih bernama Muhammad
Darimana ku tahu?
Aku tahu dari sang pelangi di malam hari,
ketika ia menahanku saatku hendak mencumbunya
Dia meronta, saat aku ingin memeluknya
Kau berlari kesana-kemari ketika aku mengejarmu
Hingga waktu terdesak, pujaanku, pelangi di malam hari berkata:
“Jangan dekati aku, karena aku sudah ada yang punya”
Izinkan aku menciummu, wahai pelangi di malam hari
Kemudian, datanglah Ayat suci menghampiri dengan tiupan cintanya
Dan air mataku menetes saat aku diberitahu Pendekar Ar Rum bahwa yang memilikimu
“Adalah kekasihnya Muhammad”
Mulutku terdiam
Wajahku menunduk
Dan air mataku jatuh dalam sajadah cinta
Meringkuk dalam tetesan air peluh, yang bersimpuh membanjiri ayat-ayat subuh
Kini aku meronta jauh dari harapan terbentur kebuntuan
Saat Kekasih Muhammad memintaku berakal sebagai syarat menciummu
”Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan dia menurunkan hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya”. QS Ar-Rum(30)/24:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar