20100507

ANTARA JULIA PEREZ, DEMO (KRASI) SEKSI, DAN SISTEM DAJJAL: BABAK BARU POLITIK TUBUH DI RANJANG KEKUASAAN.

 Oleh, Pizaro, Konselor Muslim

Dalam kesempatan saya ke UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kemarin, saya berkesempatan berjumpa salah seorang Mahasiswa Jerman yang sedang studi di Ciputat. Sambil duduk di suatu kedai, saya lantas memanfaatkan waktu berbincang kepadanya, lalu mencoba nakal mengetes pengetahuannya. “Do you know what’s incessant issue in my country now, Mister?” Dia berfikir panjang dan sekena menjawab “Hmmm.. Terosism?”. Saya jawab “No..”. Dia kembali menebak. ”Obama’s visiting?” Saya balas dengan tertawa kecil sambil mengaduk Pop Ice kopi dan merengguk es-nya dikit-dikit seraya menggeleng kepala, “It’s over” kata saya. Akhirnya dia tersenyum dan menyerah. Kedua tanganya terangkat, “Okey, give me the answer!” pongahnya senyum-senyum bagai Miroslav Klose menjebol gawang Stuttgart medio silam.

Melihat rasa penasarannya, saya sedikit berdiri dan mendekatkan suara saya dengan wajahnya, lalu membisik kecil, “It’s political of a body, mister. Indonesian’s Victoria Beckham will be lead Pacitan City. President SBY was born there. Bingo!!”. Apa yang terjadi? Ia yang berambut klimis dan pirang gelap itu tertawa berbahak-bahak “Hahahahaha..”. Dan saya kembali mengaduk pop ice kopi yang rasanya semriwing di tengah aroma panas Ciputat siang itu.

Ya rakyat Pacitan siap-siap menerima pemimpin baru. Pilkada akan segera terlaksana dalam interval bulan kedepan. Salah satu calon terkuat adalah Julia Perez. Artis yang kental dengan lagu belah duren-nya dan diminati pemuda koplo itu siap bertarung dalam Pilkada. Tidak sekedar bermodal kata-kata nakal, tubuh sensual, tapi termin. Tidak tanggung-tanggung, Seperti dikutip Metrotvnews.com, tim koalisi delapan partai yang dimotori Partai Hati Nurani Rakyat siap mati-matian membak-up Jupe (singkatan Julia Perez)

Kepada tim partai yang terdiri dari Partai Amanat Nasional, PKPB, PKPI, PBB, Partai Patriot dan Gerindra, serta Hanura, Jupe sepeti menyambut dukungan berikrar siap melepas atribut dunia artis jika terpilih sebagai bupati. Ia akan total terjun ke politik untuk mensejahterakan masyarakat Pacitan, khususnya bidang pariwisata, termasuk memberdayakan generasi muda melalui olah raga.

Gayung kembali bersambut, Ketua DPC Hanura Pacitan, Sutikno menambahkan dalam waktu dekat, pihaknya akan mempertemukan Jupe dengan pasangannya yakni salah satu tokoh terbaik asal Pacitan guna menyamakan persepsi dan program ke depan.

Selanjutnya, naiknya Jupe sebagai calon ternyata sudah melewati prosedur yang tidak instant. Seperti dijelaskan Sutikno sendiri bahwa dari sejumlah artis yang telah diaudisi, partai koalisi memutuskan Julia Perez masuk dalam penjaringan calon bupati atau calon wakil bupati Pacitan pada Pilkada akhir tahun ini.

Mencermati hal tersebut kita dapat melihat bagaimana wajah politik nasional kita kedepan. Perjalanan demokrasi Indonesia memang sesuai jatidiri bangsanya: Bhineka Tungggal Ika. Siapa saja boleh berkreasi disini, termasuk dalam lahan sensitive seperti politik. Dulu kita tahu artis sinetron dan film menjadi magnet di pentas politik nasional. Nama-nama seperti Rano Karno dan Dede Yusuf kemudian gol setelah itu dan menguasai basis politik daerah.

Selanjutnya ronde per ronde dilewati dengan pergeseran person sekaligus lema. Seiring waktu, rezim sinetron digulingkan pelawak dalam tikungan pergeseran konstruk dukungan sekaligus wacana politik daerah. Tak pelak, nama-nama seperti Komar, Mandra, Dikcy Chandra, terbilang sukses kecuali Mandra yang tidak jebol ke Senayan. Dicky Chandra sendiri akhirnya berhasil menduduki tampuk Wakil Bupati Garut bersama Aceng Fikri yang unggul dari rivalnya, pasangan Rudy Gunawan-Oim Abdurohim dalam pemilihan dramatis kepala daerah Kabupaten Garut dua putaran Desember 2008. Sedangkan Komar melenggang ke Senayan, kendati rakyat Indramayu belum mengkhendaki politisi jokis itu sebagai leader kota di serambi Jawa Barat itu. Bahkan baru-baru ini pelawak Bolot pun ingin menjadi Walikota Tangerang Selatan.

Lagi-lagi, sekarang isu-nya kembali bergeser. Setidaknya Orde pelawak mengalami basis dukungan wacana yang cair. Artis panas yang justru tampil mengemuka. Lembaran baru politik pop otomatis berganti. Setidaknya kegencaran ini diawali atas niat besar Ayu Azhari untuk bersaing dalam bursa panas Calon Wakil Bupati Sukabumi. Setelah itu menyusul Inul Daratista. Biang ngebor ini punya cita-cita yang tak tanggung-tanggung: Aku siap memimpin Malang lima tahun kedepan! Kendati stigma artis panas melekat di badannya. Show must go on.

Ya anda boleh geleng-geleng kepala melihat ini. Atau mau sama dengan gelengan anak muda Pasuruan yang nyadap pil koplo saat pentas dangdut Inul mencuat, terserah. Saya baru sadar, apa mungkin ini yang dimaksud Michel Foucoult, filosof dan seksualis itu. Bahwa Seks itu tidak hanya seksis tapi prestis. Seks itu tidak hanya vulgar tapi gempar. Dengungnya tidak saja pada tirai kamar tapi menjalar ke aula lebar. Aula lebar itu kini bernama Pilkada Sukabumi, Malang, Pacitan entah apa lagi nantinya.

Seks, Politik Tubuh, dan Sistem Dajjal: Simbiosa Mutualisme!

Jika ada sebuah brosur di kampus saya tertulis “bangsa kita sedang sakit”. Saya malah ingin memperjelas. Dalam psikologi politik, bangsa kita sedang mengalami skizofrenia politik. Seperti John Nash dalam film Beautiful Mind, kita tidak bisa lagi membedakan mana yang ilusi mana yang nyata. Mana yang benar mana yang salah. Mana yang asli dan mana yang palsu. Haqq dan bathil bisa jadi menyatu. Bahkan dalam skizofrenia politik, tidak lagi pada wacana itu tapi: Yang Haqq adalah Bathil, yang Bathil adalah Haqq. Harga mati! Sebuah lema yang similar dengan padanan ingkar Qur’an.

Bayangkan sebuah partai yang memiliki kedekatan dengan ormas Islam terbesar kedua di Indonesia saja memilih jalur politik belah duren ketimbang jatidiri Keislamannya. Entahlupa atau tidak, pendiri ormas itu adalah mujahid pendidikan yang rajin menggencarkan pendidikan Islam di Indoneisa.

Pilihan kata nasionalis relijius hanyalah jargon. Tidak ada juntrunganya dalam jebakan sistem bathil kita bicara sehat iman. Sehat nalar. Adekuat takwa. Sudah tidak ada lagi pilar asasi Islami, yang ada adalah kepentingan. Idiom kuno yang masih berlaku sekalipun Montesqiue sudah membangkai.

Bayangkan pula kedepannya artis seks, pelakon film panas tanpa sensor akan bicara norma dan mengatur masyarakat yang mayoritas muslim. Mereka yang biasa menghibur dengan belahan dada, kini akan mengatur bagaimana seharusnya masyarakat muslim sejahtera. Mereka yang biasanya minim busana akan tampil mengajari anak perempuan beretika. Semuanya atas nama kuasa. Inilah Politik tubuh. Singgasana kuasa yang tidak kenal tema suci, termin langit, apalagi Tuhan. Ah..namanya juga demokrasi, semuanya bisa terjadi. Terasi bisa jadi keju disini.

Kalau kita perhatikan dan mau membuka mata, politik tubuh sebenarnya tidak jauh-jauh dari akar filosofinya. Ia berada pada garis substitut dari Sistem Dajjal. Dimana Ahmad Thompson pengarang buku itu mencirikan Sistem Dajjal sebagai suatu tatanan yang kesemuanya melulu dan berpusat untuk materi, syahwat, kekenyangan perut dan segala perangkat yang tidak pernah mengenal apa itu kepentingan Iman.

Oleh karenanya, Julia Perez, Inul Daratista, dan Ayu Azhari hanyalah produk yang dilahirkan dari rahim Tatana kufur itu. Person-person yang bermunculan ini tanpa tidak sadar telah menjadi mesin untuk memblow-up militansi seksualitas dari basis epistemologi negara materialitis seperti ini. Bisa jadi ini adalah awal babak baru dari peradaban seksualitas yang sebelumnya terkubur dalam penetrasi Sejarah Seksualitas Foucault. Sialnya menyadarkan orang gila politik lebih sukar tinimbang menyadarkan orang gila otak sekalipun. Saya sudah membuktikan di Rumah Sakit Jiwa Grogol saat menjadi terapis.

Ahmad Thompson mengatakan bahwa Dajjal sebagai individu atau oknum memang belum muncul. Tapi, Dajjal sebagai gejala sosial budaya global dan kekuatan gaib yang tidak tampak kasat mata sudahlah terbentuk, bahkan berada di tengah-tengah kita.

Ahmad Thompson melanjutkan bahwa seluruh nilai-nilai yang berlaku dalam sistem Dajjal secara paradoks akan bertentangan dengan nilai-nilai Sistem Kenabian. Dalam ideologi sistem Dajjal, konstruk bangunannya akan diisi oleh segala nilai dan perangkat worldview kekafiran, sedangkan sistem Kenabian mengandung nilai-nilai keimanan yang jelas sistem tauhidnya. Baik itu dalam bidang ideologi, sosial, politik, seni-budaya, ekonomi, pendidikan, hukum, militer dan pertahanan keamanan.

Pada tataran praksisnya, seks dan sistem Dajjal akan berada pada satu persinggahan dan karakteristik yang sama, bahkan mampu bekerja sama. Sebagai contoh kita tengok ke Amerika. Realisasi simbiosa mutualisme Sistem Dajjal dan Seks serasa menemukan jalannya ketika terpilihnya Barack Obama sebagai Presiden Amerika Serikat. Hal ini bisa kita lihat bagaimana isu seks dan politik tubuh fasih mendompleng wacana kepimpinan Obama.

Kita harus ingat bahwa dalam Sistem Dajjal, materi, tubuh, seksualitas akan menjadi perangkat bahkan ideologi tunggal. Seperti dilaporkan salah seorang penulis, bahwa selebriti paling berpengaruh di dunia versi majalah Forbes, Angelina Jolie, menganggap presiden Amerika Serikat Obama sebagai pria seksi. Tidak hanya Jolie, Megan Fox juga mengatakan hal yang sama tentang Obama. Bagi artis paling seksi ini Obama adalah salah satu pemimpin dunia paling seksi. Baginya, tubuh dan ucapan Obama begitu seksi dan karenanya ia menjadi sosok yang berwibawa.

Maka tidak heran jika Obama kemudian juga ditetapkan sebagai satu dari sepuluh pria paling seksi 2009 versi YourTanggo. Tidak hanya itu, Obama juga ditetapkan sebagai pria berbusana terbaik 2009 oleh majalah Vanity Fair. Begitu kuatnya daya tarik sensualitas seorang Obama hingga acara inaugurasinya pun di buat sedemikian rupa dan nyaris menjadi ajang fashion show.

Runtuhnya Politik Tubuh

Namun, suatu ketika apapun tempatnya, harga diri politik tubuh akan jatuh. Umur kelamin kuasa tidak akan lama. Semuanya sudah terbukti. Entah di dunia apalagi akhirat. Pada kasus kontemporer, adalah skandal yang menimpa Gubernur Eliot Spitzer dari Amerika Serikat. Dalam sebuah laporan, “wanita seks, dan politik”, ada beberapa pejabat Negara dunia yang jatuh karena ulah syahwatnya. Pada akhirnya, Gubernur Spitzer pun mengundurkan diri dan terdepak dari karier politiknya.

Selain itu, John Jeremy Thorpe, salah seorang politikus Britania Raya, yang juga pemimpin Partai Liberal 1967-1976 mengalami kasus politik tubuh yang serupa. Ia kehilangan posisi serta kursi di Parlemen, setelah dituduh berkomplot untuk membunuh seorang pria yang mengaku sebagai mantan kekasihnya.

Kemudian ada lagi Gary Hart, tokoh Amerika yang sangat difavoritkan dalam nominasi Partai Demokrat dalam pemilu 1987. Kehancuran wibawa Gary Hart terjadi saat seorang wanita tampak keluar dari kediamannya. Bukan hanya itu, pers berhasil mendapati foto Gary dengan wanita yang sama sedang duduk di pangkuan Gary dipublikasi. Sudah pasti geger! Tak butuh waktu lama, setelah foto-foto itu beredar, Gary pun dicopot dari daftar nominasi, dan Michael Dukakis salah satu pesaingnya pun melenggang bebas menjadi nominator satu-satunya. Skandal ini pun disebut sebut mengubah arah politik Amerika selama 20 tahun terakhir.

Reputasi Bill Clinton yang cemerlang pun akhirnya tunduk juga oleh perempuan. Kasus menghebohkan itu nyaris membuat Clinton tumbang dari kursi Kepresidenan. Dan Wanita muda yang berhasil menggoyahkan iman Clinton itu tidak jauh dari tempat kerjanya. Adalah Monica Lewinsky, 22 tahun, pegawai magang Gedung Putih.

Malasyia pun pernah punya cerita sama soal skandal seks. Menteri Kesehatannya Chua Soi Sek juga harus terpental karena kasus tercela itu pas setelah video mesumnya beredar luas di internet. Di Indonesia? Apalagi, rasa-rasanya kasus Yahya Zaini masih belum hilang dari pikiran.

Selain itu, masih terekam dalam ingatan, seperti dilaporkan inilah.com februari lalu, gambar mesum Bupati dan Wakil Bupati Pekalongan, Qomariah-Wahyudi Ponco Nugroho tersebar melalui situs jaringan internet dan facebook. Kondisi di Pekalongan sendiri mulai memanas. Beberapa kelompok masyarakat mulai melakukan kritik dan tekanan pada DPRD agar menyikapi masalah ini. Tiga pimpinan DPRD Pekolongan, Asip Kholbihi, HM Mochtar, Khilmi Firdaus, dan Tuti Harmonis belum mau memberi keterangan.

MELENYAPKAN IDEOLOGI TUBUH DENGAN IDEOLOGI TAUHID

Ucapan salah seorang ketua DPC dari sebuah partai yang menyatakan alasan dibalik dipilihnya Jupe karena sudah tidak percaya dengan janji para politisi, adalah bukti betapa kita sudah meletakan standar-standar kebenaran kepada manusia. Kita sudah jauh dari tauhid sebenarnya yang menjadikan Allah sebagai tujuan utama, dan sepenuhnya meyakini bahwa dunia ini hanyalah permainan.

Mungkin inilah kenapa Rasulullah mewanti-wanti betapa suatu ketika kita benar-benar akan menjadi manusia yang takut mati dan cinta dunia .

"Dari Tsauban ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: "Suatu masa nanti, bangsa-bangsa akan memperebutkan kalian seperti orang-orang yang sedang makan yang memperebutkan makanan di atas nampan". Kemudian ada sahabat yang bertanya: "Apakah saat itu kita (kaum Muslimin) berjumlah sedikit [sehingga bisa mengalami kondisi seperti itu]?". Rasulullah Saw menjawab: "Sebaliknya, jumlah kalian saat itu banyak, namun kalian hanyalah bak buih di atas air bah [yang dengan mudah dihanyutkan ke sana ke mari]. Dan Allah SWT akan mencabut rasa takut dari dalam diri musuh-musuh kalian terhadap kalian, sementara Dia meletakkan penyakit wahn dalam hati kalian." Ada sahabat yang bertanya lagi: "Wahai Rasulullah Saw, apakah wahn itu?" beliau menjawab: "Cinta dunia dan takut mati."

Pernah khalifah ke-7 Bani Umayyah bernama Sulaiman bin Abdul Malik (96-99 H) menanyakan efek hadits wahn ini kepada seorang Ulama besar (kibarTabi’in), bernama Abu Hazm. “Mengapa rakyat saat ini cenderung bersikap pragmatis, berpikir pintas dan serba instan?”Ulama Tabi’in ini menjawabnya dengan hadits Wahn bersumber dari Sahabat Tsauban dan Abu Hurairah radhiya’l-lahu ‘anhuma seperti tersebut di atas.

Saudaraku, Ideologi tubuh yang menjangkiti dunia ini, sudah seharusnya dilawan dengan penguatan tauhid. Tidak terjebak pada mental-mental semu yang segalanya melihat kekuasaan adalah indikasi tunggal terciptanya kemapapan Imani. Tidak terjebak pada logika-logika pragmatis yang sejatinya mendangkalkan iman. Kita dapat melihat bahwa kekuasaan amatlah kecil di mata Allah dan mampu takluk hanya dengan satu sentuhan: tauhid.

Dalam surat Al Buruuj ayat 1-22 sebuah Kisah asbakhul ukhdud, sang penggali parit adalah sebuah contoh paripurna dari sebuah iman dan tauhid. Bagaimana kekuatan tauhid dapat mengalahkan api yang membara. Penguasa yang tirani. Pengalah logika dunia materi, tubuh, dengan logika Iman. Subhanallah.

Kisah asbakhul ukhdud menceritakan bagaimana kegetiran kaum muslimin dimana mereka harus masuk ke parit yang berisi api menyala, kala itu umat Islam dihadapkan pada dua pilihan yang mengejutkan: mengakui penguasa zalim sebagai Tuhan atau Allahu Ta’ala sebagai Tuhan yang Maha Esa, Tuhan segala umat manusia pemilik semesta alam. Jika kaum muslimin tidak mau mengakui sang penguasa zalim itu sebagai Tuhan, dan beriman hanya kepada Allah, maka mereka harus terjun ke api-api yang menyala.

Namun apa yang terjadi, kaum muslim itu lebih memilih parit yang membara sebagai peraduannya ketimbang menghamba sesama manusia dengan mengakui sesama manusia sebagai Tuhan! Dan balasan Allah turun dengan ayatnya, yang mengatakan ITULAH KEBERUNTUNGAN YANG BESAR. Subhannallah.

Kisah ini kemudian diabadikan AsySyahid Sayyid Quthb dalam bab pamungkasnya pada Kitab Ma’alim Fiththoriqh yang kita ketahui setelah kitab itu ditulis, bayaran syahid ditebusnya dengan cara digantung oleh pemerintah Mesir karena tulisan-tulisan AsySyahid dinilai revolusioner dan subversive bagi pemerntah Mesir. Padahal pada esensinya, Sayyid Quthb ingin menyadarkan kita semua atas wahan yang sudah menjadi ideologi tersendiri dalam diri kita.

Inilah kekuatan iman yang tidak mudah menyerah. Peneman dalam kesepian. Pendobrak kemunafikan. Keberanian yang tidak takut. Pasir akidah yang tidak larut dalam kesenangan dunia. Tidak terjebak dalam menuhankan dunia dan kekuatan Iman adalah segalanya.

“’Demi langit yang mempunyai gugusan bintang, dan hari yang dijanjikan, dan yang menyaksikan, dan yang disaksikan. Binasalah dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit, yang berapi (dinyalakan dengan) kayu bakar. Ketika mereka duduk disekitarnya sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap-orang-orang yang beriman. Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mu’min itu melainkan karena orang-orang mu’min itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa Lagi Maha Terpuji. Yang mempunyai Kerajaan langit dan bumi. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu. Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yang mu’min laki-laki dan perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab jahanam dan bagi mereka azab neraka yang membakar. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh bagi mereka surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai: itulah KEBERUNTUNGAN YANG BESAR” (Al Buruuj 1-11)

Wallahu'alam

0 komentar:

Tentang Aku

Foto saya
Seorang pemuda gemar menulis, membaca, dan diksusi berbagai tema: Psikologi, Konseling, Islam, Tauhid, Kajian Tokoh, Ghazwul Fikri, Filsafat, Heurmenetika, Feminisme, dan Sastra. Kadang-kadang suka juga menonton, travel, dan have fun

Arsip Tulisan

Menu Tulisan

Komentar Singkat

Template by Abdul Munir | Blog - Layout4all